Welcome

WELCOME TO MY BLOG

Rabu, 06 Juli 2011

ARTI SAHABAT



Cerita remaja ini berawal saat seorang anak SMU yang bernama Rafi sedang duduk-duduk di teras rumahnya. Tiba-tiba ia melihat
remaja sebaya sedang naik sepeda lalu jatuh tersungkur tepat di depan rumahnya. Isi tas plastik pemuda itu tumpah dan berhamburan ke luar.
Tanpa berpikir panjang, Rafi segera menolongnya. Rafi membantunya berdiri dan mengumpulkan barang-barangnya yang berserakan di jalan.
Semprotan serangga, tali, dan beberapa barang lain yang dibawa remaja itu akhirnya sudah masuk ke dalam tas plastiknya lagi. Rafi juga
melihat kaki pemuda itu terluka, maka Rafi memintanya mampir sebentar agar lukanya bisa diobati. Anak ABG itu menyetujuinya dan
mereka berdua masuk rumah.
Di dalam rumah, Rafi ngobrol dengan dengan anak SMU itu yang akhirnya diketahui bernama Ridwan. Lama sekali Rafi ngobrol dengan
Ridwan, mereka menjadi akrab dalam sekejab, mungkin karena umur mereka yang hampir sama. Mereka berbicara tentang sekolah, hobi,
guru, dan hal-hal lain yang biasa diceritakan remaja SMU. Semenjak peristiwa itu, mereka berdua menjadi akrab dan saling bersahabat.
Saat lulus SMU, cerita anak abg itu berlanjut. kedua pemuda itu diterima di universitas yang sama. Persahabatan mereka pun makin dekat.
Hingga tak terasa, waktu kelulusan pun tiba. Beberapa hari sebelum wisuda Ridwan menemui Rafi, seperti biasa mereka lalu saling
mengobrol.
“Hey, Rafi!” kata Ridwan, “Tahukah kamu bahwa jika kamu tidak menolongku dulu, mungkin selamanya aku tidak akan kenal denganmu.
Kamu memang sahabat terbaikku.”
“Haha.. biasa ajalah. Lha emangnya kenapa, toh?” Rafi balas bertanya.
“Maaf, jika aku tidak pernah bercerita tentang ini. Masa-masa pertemuan awal kita dulu adalah masa-masa kritis dalam hidupku.” Ridwan
mulai bercerita, “Waktu itu, usaha bapakku bangkrut, dia terlilit banyak hutang. Sedangkan ibuku malah lari dengan lelaki lain. Aku selalu jadi
korban emosi bapak. Waktu itu saya kecewa sekali dengan mereka dan ingin
bunuh diri.”
Ridwan melanjutkan ceritanya, “Tetapi, waktu sehabis membeli racun serangga dan juga tali untuk bunuh diri, sepedaku malah terpeleset di
depan rumahmu dan kamu menolongku. Keakraban dan ketulusanmu waktu itu seolah-olah bercerita bahwa masih banyak orang baik di
sekitarku. Aku merasa tidak sendiri lagi waktu itu. Aku melihat ada harapan. Canda dan sikapmu membuatku membatalkan niat bunuh diriku.
Thanks, bro! entah sadar atau tidak, engkau sudah menyelamatkan nyawaku.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar